• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,026)
      • Wisata Budaya (5,744)
      • Wisata Buatan (3,277)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login Daftar

Hiburan Kesenian Tradisional Selawat Dulang

Desa Wisata Puncak Caning Bukit Bual, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

                 Salawat Dulang adalah penceritaan cerita tentang kehidupan Nabi Muhammad, cerita yang memuji Nabi Muhammad, atau cerita yang berhubungan dengan persoalan agama Islam dengan diiringi irama bunyi ketukan jari pada dulang atau piring logam besar itu. Salawat dulang berkembang hingga saat ini. Dari dulunya yang hanya tampil dua orang (satu klub) untuk menyajikan buah kaji, selanjutnya salawat dulang ditampilkan oleh empat orang (dua klub) yang masing-masing membawakan buah kaji yang mereka kuasai.

                  Lama-kelamaan berkembang pula menjadi kompetisi uji kemampuan dengan cara saling mengajukan pertanyaan dan menjawabnya. Penyajian salawat dulang juga berkembang dengan adanya pembahasan berupa masalah-masalah yang sedang berkembang di dalam masyarakat. Bahkan, di daerah Kamang-Agam, pernah terkenal “Hikayat Perang Kamang” yang merupakan cerita sejarah, yang berbeda dengan pembahasan ajaran-ajaran Islam. Namun begitu, salawat dulang tetap tidak meninggalkan aspek-aspek ajaran Islamnya, salah satunya dengan membaca salawat di awal pertunjukannya.

                 Irama lagu yang digunakan untuk mengiringi pendendangan teks salawat dulang juga berkembang. Dulu ketika tradisi ini berkembang di daerah Malalo, irama yang digunakan adalah “Lagu Malalo”. Sekarang berkembang ada seperti “Lagu Solok” di Solok, “Lagu Salayo” di Salayo, “Singkarak Manangih”, dan sebagainya. Sehingga, irama salawat dulang sangat beragam dan seringkali menunjukkan kekhasannya masing-masing di tiap daerah.

                   Saat ini, irama lagu yang digunakan juga tidak terbatas hanya kepada lagu-lagu khas daerah Minang. Tetapi juga irama lagu pop, dangdut, bahkan belakangan mulai ada irama lagu-lagu tradisional dari daerah lain di Indonesia, seperti “Es Lilin” dari Sunda, dan “Butet” dari Batak.

==============================II===II===II=============================

        

 

 

 

Fasilitas

  • Persewaan Alat
  • Tempat makan

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

0

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Puncak Caning Bukit Bual
  • 082384303825
  • bukitbualnews@gmail.com
  • NAGARI BUKIT BUAL KECAMATAN KOTO VII KABUPATEN SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X