• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,026)
      • Wisata Budaya (5,744)
      • Wisata Buatan (3,277)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login Daftar

Rumah Singgah Mr. Syafruddin Prawiranegara dan M. Natsir

Desa Wisata Pesona Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatera Barat
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

Nagari Pagadih merupakan nagari yang berada di Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam. Nagari tersebut terdiri dari empat jorong (kampung) dengan luas sekitar 6.500 hektare dan dihuni 490 kepala keluarga.

** iklan dihilangkan oleh admin **

Jarak tempuh dari ibu kecamatan di Palupuh adalah sekitar 17 Km dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Limapuluh Kota.

Nagari Pagadih merupakan tempat persembunyian bagi para pejuang kemerdekaan, seperti Tuanku Imam Bonjol saat melawan Kolonial Belanda dan Syafruddin Prawiranegara saat PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.

Bahkan juga tempat persembunyian bagi pejuang PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) seperti, selain Syafruddin Prawiranegara, juga Mr. Assat, M. Natsir, dan Dahlan Jambek.

Jejak para pejuang ini masih bisa ditemui hinga saat ini di Nagari Pagadih. Bahkan sangat berpeluang  menjadi objek wisata Nagari Pagadih.

** iklan dihilangkan oleh admin **

Wali Nagari Pagadih Aliwar Kari Mudo mengatakan pada umumnya aktivitas masyarakat Nagari Pagadih adalah bertani, berladang, berdagang, dan ada juga sebagai pegawai negeri.

Selain alam yang indah, seperti sarasah atau air terjun empat tingkat, Pagadih juga kaya dengan adat dan budaya. Di sini juga ada Sanggar Seni “Budaya Sarasah Maimbao”.

Masyarakatnya juga sangat relijius. Ini dibuktikan di Nagari Pagadih juga terdapat surau tuo (masjid tua) peninggalan era wali nagari pertama Syekh Tuanku Jadid  atau lebih dikenal dengan “Wali Nagari Perang”.

Nagari Pagadih memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan masa-masa awal Republik Indonesia. Nagari ini menjadi salah satu tempat berlindung bagi Syafruddin Prawiranegara ketika melakukan gerakan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia melalui Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948-1949.

** iklan dihilangkan oleh admin **

Syafruddin Prawiranegara kala itu adalah aktor utama dalam melanjutkan pemerintahan Republik Indonesia, karena Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad ditangkap Belanda.
Setelah penangkapan Soekarno dan Hatta di Yogyakarta, Belanda melakukan serangan ofensif. Perang terjadi di mana-mana, termasuk di Bukittinggi.

 

Syafruddin Prawiranegara yang berada di Bukittinggi pergi ke Bateh Aka yang terletak di Bukit Tontong. Di sanalah ia menyebarkan informasi yang menyatakan Republik Indonesia masih ada dan kepemimpinan Indonesia dipindahalihkan sementara melalui radio atau alat komunikasi ke seluruh kawasan di Indonesia.

Dengan kondisi seperti itu, Syafruddin dan para pejuang PDRI melakukan rapat secara sembunyi-sembunyi dan bergerilya di hutan, sungai, gunung, hingga lembah. Selama tiga bulan masa persembunyiannya di Pagadih, Syafruddin banyak dibantu oleh alim ulama setempat bernama Tuanku Jadid yang turut berperan dalam menyebarkan informasi keberadaan Republik Indonesia.

** iklan dihilangkan oleh admin **

Alasan Syafruddin Prawiranegara memilih Nagari Pagadih sebagai salah satu basis perlindungan para penggerak PDRI adalah geografisnya yang terpencil dan dikelilingi perbukitan. Pagadih juga memiliki sumber daya alam melimpah yang dapat dijadikan sebagai pasokan makanan para pejuang.

Syafruddin Prawiranegara memiliki rumah tempat berlindung di Nagari Pagadih yang terletak di Jorong Tigo Kampuang. Nidan, nenek berumur 78 tahun, sekarang mengelola rumah tersebut. Ia mengaku pernah melihat Syafruddin Prawiranegara dan anggotanya mencetak uang di rumah itu.

Perjuangan PDRI di Pagadih ternyata menemui rintangan besar. Pasukan Belanda mengetahui salah satu basis persembunyian pejuang republik tersebut. Akibatnya, tentara Belanda banyak melakukan intimidasi di Nagari Pagadih demi menguak informasi keberadaan Syafruddin dan rekan-rekannya. Bahkan sampai membakar rumah penduduk setempat demi menebar teror.

Tak hanya itu, harta benda, ternak, hingga hasil panen masyarakat Pagadih juga dijarah oleh militer Belanda yang juga berisikan orang-orang Indonesia yang memihak penjajah. Tindakan kejam itu membuat banyak masyarakat Pagadih mengungsi, antara lain ke Nagari Pauh Data, Koto Tinggi, Palupuh, Bonjol, hingga Kumpulan. (*)

Fasilitas

  • Selfie Area

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

Rp 25,000

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Pesona Pagadih
  • +62 821-6974-1856
  • desawisatapesonapagadih@gmail.com
  • Desa Wisata Pesona Pagadih, Nagari Pagadih, Kec. Palupuah, Kab. Agam, Sumatera Barat

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X