PROFIL DESA
Desa Botolempangan pada masa silam tepatnya pada Tahun 1965 sebelum pemberontakan G.30S/PKI dipimpin oleh seorang coordinator pada masa kekuasaan wilayah pemerintahan Distrik Bontoa, setelah Wilayah Kabupaten Maros dibagi kedalam 4 Kecamatan antara lain Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Mandai, Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Camba. Kecamatan-Kecamatan tersebut meruapakan gabungan dari beberapa distrik, Botolempangan pada waktu itu berada pada Wilayah Pemerintahan Kecamatan Bantimurung, yang meliputi Kampung Salenrang, Panambungan, Lempangan, Ujung Bulu, Mangemba dan Tangaparang. Kemudian Pemberian Nama Desa melalui musyawarah desa yang diprakarsai oleh Koordinator Distrik Bontoa, selanjutnya disepakati menjadi Nama Desa adalah Nama gelar dari sosok seorang manusia pengembara yang tidak diketahui asal – usulnya, yang digelar BOTOLEMPANGAN kemudian sosok manusia tersebut, dipercayai oleh Masyarakat Banyak bahwa, kuburan Tua yang ada di Kampung Lempangan adalah kuburan sosok manusia yang dimaksud, dilestarikan sampai saat ini, Sosok Manusia tersebut tercatat dalam sejarah digelar Botolempangan, yang pengertiannya Boto adalah ( Tau Tarrusu ) juga di gelar Tunipakamayya kananna. Diberi kelebihan untuk mengetahui hal-hal tertentu yang akan terjadi sebelumnya, yang ditugasi sebagai peramal dalam system kekuasaan pemerintahan kerajaan Gowa, sehingga nama gelar tersebut, disepakati dalam musyawarah diabadikan sebagai Nama Desa, DESA BOTOLEMPANGAN.
Desa Botolempangan Yang pertamakalinya dipimpin oleh Bapak Basrah Dg.Masiga ( dekenal Galla Salenrang ). Kemudian pada Tahun 1992 Desa Botolempangan dimekar dibentuk Desa Persiapan Salenrang setelah terbentuknya Pemerintahan Kecamatan Maros Utara yang berkedudukan di Panjallingan, sekarang disebut Kecamatan Bontoa setelah perubahan nama pada Tahun 2001 Maros Utara menjadi Bontoa. Pada masa kepemimpinan Desa Botolempangan H. Yakka Dg. Naba
Adapun pelaksana estapet pemerintahan Desa Botolempangan sejak awal terbentuknya sampai saat penyusunan saat ini adalah :
Desa Botolempangan memiliki luas wilayah yang tidak terlalu besar, serta daerah administratif Desa Botolempangan jika menilik ke Desa lainnya yang terdapat di Kecamatan Bontoa adalah menjadi salah satu desa yang memiliki wilayah administratif terkecil. Namun demikian, dengan tidak terlalu besarnya wilayah yang harus dikembangkan oleh Pemerintahan Desa Botolempangan maka hal itu dirasa akan cukup memabantu dalam meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Botolempangan pada masa ke masa.
Secara geografis Desa Botolempangan merupakan salah satu Desa di Kecamatan Bontoa yang mempunyai luas wilayah mencapai 1.056.77 Ha. Dengan jumlah penduduk Desa Botolempangan sebanyak 3.659 Jiwa. Desa Botolempangan merupakan salah satu Desa dari 8 (delapan) Desa yang ada di kecamatan Bontoa Kabupaten Maros, Desa Botolempangan berada pada ketinggian ± 20 dpl (longitut 6,70543 ºE dan etitut 106,70543 ºE) dan curah hujan ± 200 mm, rata-rata suhu udara 28º - 32º celcius. Sesuai tipologi desa, maka Desa Botolempangan merupakan desa/daerah pesisir. Desa Botolempangan terletak di bagian Utara yang berbatasan Langsung dengan Wilayah Kab, Pangkep yang dilintasi Jalan Poros Trans Sulawesi Poros Maros Pangkep. diantara seluruh Desa yang ada di Kecamatan Bontoa yang apabila ditempuh dengan memakai kendaraan hanya menghabiskan waktu selama ± 30 menit dari Ibu kota Kabupaten.
Desa Botolempangan merupakan kawasan pedesaan yang bersifat agraris, dengan mata pencaharian dari sebagian besar penduduknya adalah bercocok tanam terutama sector pertanian. Sedangkan pencaharian lainnya adalah sektor perikanan tambak (ikan dan udang), perikanan tangkap (nelayan), Tambang Golongan C industri kecil yang bergerak di bidang kerajian dan pemanfaatan hasil olahan perikanan.
DESA WISATA BOTOLEMPANGAN
Istana Karst
Beraneka ragam wisata yang berada Kabupaten Maros, termasuk Destinasi Wisata Karts Ujung Bulu yang terletak Dusun Ujung bulu, Desa Botolempangan, Kecamatan Bontoa. Estetika keindahan alam di Destinasi Wisata Karts Ujung Bulu tak hanya menampilkan keelokan alam, namun menawarkan nilai yang kaya akan sejarah, seperti yang kita ketahui. Karts Ujung Bulu menyajikan panorama bebatuan labirin, yang telah diakui oleh UNESCO Global Geopark Maros-Pangkep.
Panorama keindahan alam Istana Karst tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan destinasi - destinasi wisata alam lainnya yang ada di Kabupaten Maros, perpaduan antara karst dan danau dan pepohonan yang masih hijau menandakan semua masih alami. Dikawasan Istana karst masih sering dijumpai binatang endemik berupa dare’ (Kera Jenis Macaca Muara), meskipun tergolong liar tapi aman bagi pengunjung.
Masyarakat DESA WISATA BOTOLEMPANGAN masih mempertahankan budaya santun dengan pengunjung sehingga setiap pengunjung mudah berbaur dengan masyarakat.
Bahkan diketahui, Wisata Karts ini temasuk dalam area batuan karts terluas ke-2 di dunia. Panorama keindahan batuan karts, persawahan, tambak dan keindahan pegunungan, disertai gua-gua yang mempunyai peninggalan prasejarah, Adat-istiadat di area sekitar istana karts masih kental dalam kehidupan sehari-hari.
Belum ada homestay