Dinamakan Puspita Homestay, atau rumah biru, karena memang keseharian tuan rumah adalah mengolah batik dengan pewarna alam biru nila. Eyster Puspitasari, sang pemilik rumah, adalah owner Puspita Batik Indigo. Batik khas Dewisaba dengan tata cara kas pembuatannya, menggunakan sari pati tanaman Indigofera.
Sekilas tentang , adalah usaha seni batik, dimulai dari proses tanam, petik hasil, proses pembuatan pewarna sampai pasta Indigo, hingga proses kreatif seni membatiknya. Semua prosesnya yang ramah lingkungan berpadu dengan daya kreasi tinggi menghasilkan kain dengan motif beragam nan menakjubkan. Mengangkat sisi konservasi dan budaya.
Cara pewarnaan menggunakan pewarna alam selalu dipertahankan oleh Puspita Batik Indigo untuk menjaga tradisi luhur dalam membatik. Tingkat ketahanan warna juga lebih baik terhadap bahan kimia lain seperti detergen yang bersifat asam. Juga ketahanan terhadap terpaan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. Puspita Batik Indigo menggunakan jenis longeracemosa dimana daunnya berwarna hijau tua. Kelebihan jenis longeracemosa diantaranya tahan dengan segala hama dan cuaca.
Puspita Homestay menyediakan satu kamar dengan ukuran 4x5m, cukup luas untuk menginap bersama keluarga, teman-teman, atau bahkan serombongan.
Tersedia juga extra bed dan ruang tambahan yang juga bisa dimanfaatkan, untuk pertemuan ataupun berdiskusi bersama teman.
Rumah nuansa biru ini selalu siap menerima kunjungan, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Puspita Homestay dapat diakses dengan mudah dari jalur utama wisata pantai Jogja, dan berada di seputaran destinasi di Desa Wisata Babakan seperti Gerbang Progo dan lainnya. Selain menikmati nuansa pedesaan dan mengikuti keseharian tuan rumah menanam dan mengolah Indigofera, atraksi membatik juga tak kalah unik. Puspita Batik Indigo merupakan salah satu batik khas Jogja yang menjadi suguhan favorit di ketika wisatawan berkunjung ke , terutama di Dewisaba.